Akhirnya, yang ditunggu-tunggu–selama lebih dari dua bulan–datang juga.
Alhamdulillah. Satu kata yang mewakili ungkapan rasa syukur kami atas pencapaian ini. Mempertahankan peringkat untuk ketiga kali tentu bukan hal yang mudah. Mengingat dari masa ke masa sistem penilaian juga semakin meningkat secara kualitas.
Sistem baru tahun ini yang kami rasa paling berat dari sebelum-sebelumnya. Visitasi akreditasi dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama dengan jadwal presentasi Kamad dan interview yayasan, guru, komite dan orang tua. Sedangkan hari kedua praktik mengajar di kelas, pengisian angket dan interview siswa.
Selain harus ada kesiapan seluruh administrasi sesuai instrumen, juga diperlukan kesiapan semua elemen, baik dari yayasan, kamad, komite, guru, orang tua, bahkan para siswa.
Untuk administrasi mungkin masih bisa dikebut massal, ya. Namun, bagian sesi interview ini yang jadi pe-er berat. Harus ada sinkronisasi jawaban dari semua pihak.
Nah, yang jadi masalah adalah, model pertanyaan yang bagaimana yang diajukan asesor itulah yang kami belum ada gambaran. Hal ini tak lepas dari persiapan kami yang kurang dari satu bulan.
Pada awalnya sudah ada informasi bahwa tahun ini tidak ada jatah visitasi karena tidak adanya anggaran. Sedangkan di awal tahun kemarin, kami juga sudah mengajukan perpanjangan status akreditasi. Maka yang terjadi adalah kami bersantai-santai sampai akhirnya ndilalah ada informasi tak terduga, bahwa madrasah kami terjaring visitasi bersama dua sekolah lain.
Dan, dari poin-poin yang paling mendebarkan dari yang deg-degan itu adalah saat sesi wawancara dengan siswa. Asesor meminta perwakilan tiap kelas di jenjang atas, dari kelas 4-6. Beliau menyampaikan ini di hari pertama. Dan tentu saja sempat membuat kami pusing kepala. Wkwkkwk.
Dengan bekal bismillah, maka kami menyiapkan perwakilan siswa untuk menghadap asesor. Waktu itu, beliau hanya memberi bocoran tentang bahan interview siswa terkait visi madrasah kami yang memuat "generasi Qur'ani", yang artinya beliau akan mengetes kemampuan hafalan anak-anak untuk juz 30–yang merupakan salah satu program kami di kelas 4.
Jadi, saat anak-anak berhadapan dengan asesor, kami yang ndredeg gak ketulungan. Ngalahne pas sidang skripsi. Beneran.
Lha gimana, ini adalah poin paling penting. Sebelumnya asesor sudah menyampaikan bahwa sebagus apapun presentasi Kamad, selancar dan sebaik apapun jawaban dari kami kami ini, tak akan ada artinya jika tidak sinkron dengan anak-anak. Intinya, hasil wawancara dengan siswa, bisa jadi mematahkan semua argumen dari kami saat sesi interview di hari pertama. Paham sekali beliau bahwa anak-anak akan lebih mudah digali informasinya dengan jujur. Wkwkwk.
Akhirnya, setelah anak-anak keluar ruangan dengan wajah ceria, barulah kamu merasa amat sangat lega. Dari cerita mereka, kami mendapatkan banyak hal berharga. Mereka ditanya tidak langsung poinnya, tetapi ngobrol dan tanpa terasa kami menyimpulkan bahwa beliau sedang mengumpulkan informasi dan kesesuaian dengan jawaban kami. Masyaallah.
Tambahan yang membahagiakan lagi adalah saat mereka dites sambung ayat di salah satu surat di juz 30, dan mereka semua alhamdulillah lancar jaya.
Saat penutupan, bapak asesor menyampaikan hasil secara garis besar. Salah satu yang beliau sampaikan adalah, "Murid-murid njenengan adalah anak-anak yang sangat sopan dan beradab bagus. Mereka masuk dengan salam, salim lalu tetap berdiri menunggu dipersilakan duduk. Mereka juga menjawab semua pertanyaan dengan bahasa yang bagus dan juga sopan."Masyaallah. Kami sempat bengong sesaat. Bersyukur lagi karena poin itu sama sekali luput dari kami. Kami tidak sempat berpikir untuk menata anak-anak demikian. Kokyo mereka diparingi "mbeneh". Alhamdulillah.
Maka, bagaimana kami tak bersyukur atas nikmat ini. Jika tanpa pertolongan Allah, manalah kami sanggup melalui prosesnya.
Akhirnya dengan pencapaian status akreditasi "A" pada madrasah kami, ucapan terima kasih kami haturkan untuk semua pihak, Bapak/Ibu guru, yayasan, komite, orang tua, dan anak-anak. Matur nuwun sanget. Semoga diganti Allah dengan kebaikan berlipat.
Semoga kami bisa terus memperbaiki diri, memberikan yang terbaik untuk anak-anak, menjadi berkah dan manfaat. Semoga mereka menjadi anak-anak salih salihah, sukses lan bejo ndunyo akhirot.Aamiin.